I.
STANDAR
KOMPETENSI KELULUSAN
Mendeskripsikan
senyawa organik, gugus fungsi dan reaksinya, benzena, dan turunannya,
makromolekul.
II.
INDIKATOR
KELULUSAN
Mendeskripsikan makro-molekul termasuk identifikasi dan
kegunaannya.
III.
INDIKATOR
SOAL
Siswa dapat menentukan komponen yang terdapat dalam protein melalui
percobaan di laboratorium.
IV.
TUJUAN
Menentukan komponen protein
dalam bahan makanan.
V.
TEORI
Beradasarkan
komposisi kimianya, protein dibedakan menjadi protein sederhana dan protein
terkonjugasi. Protein sederhana hanya tersusun dari asam-asam amino. Contoh:
enzim ribunoklease.
Pada
protein terkonjugasi asam amino juga terikat gugus lain Contoh: Lipoprotein,
protein yang terkonjugasi lipid (lemak) Glikoprotein, protein yang terkonjugasi
karbohidrat , Fosfoprotein, protein yang terkonjugasi gugus fosfat Beberapa
reaksi pengenal protein.
Asam amino adalah monomer protein
yang mempunyai dua gugus fungsi yaitu gugus amino dan gugus hidroksil. Jumlah
asam amino yang terdapat di alam ada beratus – ratus jumlahnya, namun yang
diketahui ikut membangun protein hanya sekitar 20 macam. Sifat asam amino
antara lain memiliki titik leleh di atas 200 °C, larut dalam senyawa polar dan
tidak larut dalam senyawa nonpolar serta memiliki momen dipol yang besar.
Untuk menguji adanya protein pada suatu
zat dengan cara uji :
1.
Reaksi
Biuret
Reaksi
biuret adalah reaksi yang umum untuk protein (ikatan peptida).
2.
Reaksi
Xantoproteat
Reaksi
Xantoproteat untuk menguji protein yang mengandung gugus fenol (cincin
benzena).
3.
Uji
Terhadap Belerang
Untuk
menguji adanya belerang dalam protein.
VI.
BAHAN
1.
Susu bubuk
2.
Putih telur
3.
Ikan
4.
Agar-agar/gelatin
5.
Larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4) 1%,
6.
Larutan natrium Hidroksida (NaOH) 0,1 M
7.
Larutan Asam nitrat (HNO3) pekat
8.
Larutan Natrium hidroksida (NaOH)
6 M
9.
Larutan asam asetat (CH3COOH) 3 M
10.
larutan timbale asetat (Pb(CH3COO)2)
VII. ALAT
1.
Tabung reaksi 12
buah
2.
Rak tabung reaksi 1
buah
3.
Pipet tetes kecil 8
buah
4.
Gelas kimia 50 mL 4
buah
5.
Penjepit tabung reaksi 1
buah
6.
Gelas kimia 250 mL 1
buah
7.
Kassa 1
buah
8.
Segitiga 1
buah
VIII. CARA KERJA
1.
PRAKTIKUM
A : UJI BIURET
a.
Pada 1 ml larutan putih telur tambahkan 3 tetes larutan CuSO4
1%, kemudian tambahkan 1 ml NaOH 0,1 M. aduk dan amati perubahan yang terjadi.
b.
Ulangai langkah 1 dengan menggunakna susu, agar-agar dan ikan
sebagai pengganti larutan putih telur.
Bila ada yang tidak mudah larut setelah ditambahkan larutan NaOH,
panaskan dahulu beberapa menit dengan penangas hingga larut, lalu dinginkan.
2.
PRAKTIKUM
B : UJI XANTOPROTEAT
a.
Pada 1 ml larutan putih telur, tambahkan
2 tetes larutan HNO3 pekat.
Panaskan 2 menit dengan penangas air.
Amati perubahan yang terjadi. Setelah dingin, tambahkan larutan NaOH 6 M
tetes demi tetes hingga berlebih.
b.
Ulangi langkah 1 dengan menggunakan
susu, agar-agar dan ikan sebagai pengganti larutan putih telur. Jika yang diuji zat padat, tambahkan terlebih
dahulu 5 – 10 tetes air sebelum di beri pereaksi.
3.
PRAKTIKUM
C : UJI TIMBAL ASETAT
a.
Kedalam tabung reaksi yang berisi 0,5 ml
larutan NaOH 6 M, ditambahkan 1 ml larutan putih telur. Didihkan selama 2 menit dengan peneangas air
lalu dinginkan. Kemudian asamkan dengan
2 ml CH3COOH 3 M. tutup tabung reaksi dengan kertas saring
yang telah dibasahi larutan Pb(CH3COO)2.
b.
Panaskan tabung reaksi itu dengan air
dan amati perubahan yang terjadi pada kertas timbale asetat.
c.
Ulangi praktikum ini dengan menggunakan
susu, agar-agar dan ikan. Bahan-bahan
tersebut tidak perlu dilarutkan dahulu, dapat berupa zat padat dan gunakan
kira-kira sejumlah putih telur yang digunakan.
Catat semua pengamatan anda.
IX.
HASIL
PENGAMATAN
Praktikum
|
Putih Telur
|
Susu
|
Agar-Agar
|
Ikan
|
|
A
|
Uji Biuret
|
|
|
|
|
B
|
Uji Xanthoproteat
|
|
|
|
|
C
|
Uji Timbal Asetat
|
|
|
|
|